Selasa, 03 Maret 2020

Pewarna Obat dan Makanan

Pewarna Obat dan Makanan - Zat pewarna kini sudah menjadi zat yang umum digunakan pada makanan atau minuman dan juga obat - obatan untuk mengubah warna asli atau hanya sekedar menguatkan warna aslinya. Zat pewarna juga banyak digunakan pada produk seperti kerajinan rumah tangga atau mainan edukatif, namun jenis zat pewarna pada produk ini dan yang digunakan pada makanan tentu saja berbeda.
Pewarna Obat dan Makanan

Pada makanan, minuman sendiri warna dikaitkan dengan cita rasa, sebagai contoh makanan atau minuman yang beraroma strawberry maka akan diberikan zat warna merah. Contoh lainnya adalah pewarna hijau untuk rasa apel atau melon, kuning untuk rasa nanas atau jeruk, dan coklat untuk karamel dan berbagai jenis warna lainnya.

Pewarna Obat dan Makanan

Selain itu zat pewarna juga mempunyai fungsi untuk menghindari variasi warna yang dapat terjadi pada produk yang disebabkan karena faktor musim, pengolahan dan penyimpanan. Contoh produk yang dapat mengalami perubahan warna karena faktor tersebut adalah  jeruk florida dan ikan salmon.
Pada umumnya penambahan zat pewarna pada makanan atau minuman mempunyai tujuan yaitu :

  1. Menutupi variasi warna yang terjadi secara alami
  2. Memperkuat warna alami produk atau komoditas
  3. Memberi identitas pada makanan atau minuman
  4. Memberi perlindungan pada rasa dan vitamin tertentu dari kerusakan akibat cahaya
  5. Melindungi komoditas dari pudarnya warna akibat cahaya, atau suhu yang ekstrim

Zat pewarna sendiri ada dua jenis yaitu zat pewarna alami dan sintesis. Akan tetapi yang harus diperhatikan penggunaannya adalah zat warna sintetis, contoh zat pewarna sintesis adalah

  • FD&C Blue No 1 (atau brilliant blue FCF atau E133)
  • FD&C Blue No 2 (atau indigotine atau E132)
  • FD&C Green No 3 (atau fast green FCF atau E143)
  • FD&C Red No 3 (atau erythrosine atau E127)
  • FD&C Yellow No 5 (atau tartrazine atau E102)
  • FD&C Yellow No 6 (atau sunset yellow FCF atau E110)
  • FD&C Red No 40 (atau allura red AC atau E129)

Zat warna tersebut disebut zat warna primer dan campurannya disebut zat warna sekunder. Selain zat warna sintesis, ada jenis zat warna alami seperti

  • warna karamel yang dihasilkan dari gula yang dikaramelkan dan umumnya dipakai untuk minuman kola dan kosmetik
  • annatto yang memberikan warna kuning kemerahan yang berasal dari biji tanaman Achiote
  • pewarna hijau yang dihasilkan dari alga chlorella
  • cochineal yang digunakan sebagai zat warna merah dari serangga Dactylopius coccus
  • kunyit, paprika dan juga elderberry

Simbol FD&C mempunyai arti FDA (the Food and Drug Administration) sudah memberikan izin zat pewarna tersebut digunakan dalam makanan, obat dan kosmetik. Sedangkan simbol E contohnya E143 mempunyai arti bahwa zat warna tersebut telah disetujui untuk digunakan di wilayah Uni Eropa.

Namun tidak dapat dipungkiri bahwa zat pewarna alami memang lebih aman untuk digunakan, karenanya penggunaan zat pewarna alami sangat dianjurkan. Meskipun dapat dikatakan aman, namun tetap saja zat pewarna sintesis bila digunakan secara terus menerus juga akan menimbulkan efek yang tidak baik khususnya bagi anak - anak.

0 komentar:

Posting Komentar