Sabtu, 20 Mei 2023

Pengaruh Eceng Gondok Terhadap Kualitas Air

Pengaruh Eceng Gondok Terhadap Kualitas Air - Eceng gondok atau dengan nama lain Eichhornia crassipes merupakan salah satu jenis tumbuhan air yang mengapung. Selain dikenal dengan nama eceng gondok, tanaman ini juga dikenal dengan nama lain di beberapa daerah di Indonesia, seperti di Manado dikenal dengan nama Tumpe, di Lampung dikenal dengan nama Ringgak, di Dayak dikenal dengan nama Ilung-ilung, dan di daerah Palembang dikenal dengan nama Kelipuk.

Sumber: Top1toto

Secara tidak sengaja, eceng gondok pertama kali ditemukan oleh  seorang ahli botani berkebangsaan Jerman pada tahun 1824 ketika sedang melakukan ekspedisi di Sungai Amazon Brazil bernama Carl Friedrich Philipp von Martius.

Pengaruh Eceng Gondok Terhadap Kualitas Air

Faktanya, eceng gondok  ini dianggap sebagai tanaman gulma yang dapat merusak lingkungan perairan karena memiliki kecepatan tumbuh yang tinggi. Penyebaran eceng gondok sendiri dapat dengan mudah melalui saluran air ke badan air lainnya.

Tanaman eceng gondok dapat tumbuh di sungai, danau, tanah basah dan rawa, tempat penampungan air, aliran air yang lambat, serta kolam-kolam dangkal. Eceng gondok juga dapat beradaptasi dengan perubahan ketersediaan racun-racun, pH, nutrien, dan temperatur dalam air serta perubahan yang ekstrim dari arus air dan ketinggian air.

Air yang mengandung potasium, nitrogen, fosfat dan nutrien yang tinggi dapat menyebabkan pertumbuhan eceng gondok menjadi begitu pesat. Sedangkan seperti yang terjadi pada danau-danau di daerah pantai Afrika Barat, kandungan garam yang tinggi bisa menghambat pertumbuhan eceng gondok sehingga eceng gondok akan berkurang saat kandungan garam naik pada musim kemarau dan bertambah sepanjang musim hujan.

Beberapa pengaruh eceng gondok terhadap kualitas air, yaitu :
  1. Dapat menyebabkan menurunnya tingkat kelarutan oksigen atau Dissolved Oxygens (DO) dalam air karena menurunnya jumlah cahaya yang masuk kedalam perairan.
  2. Dapat merusak lingkungan di sekitar perairan dan mempercepat pendangkalan air.
  3. Terganggunya transportasi atau lalu lintas air, seperti mempersulit jalan para nelayan untuk berangkat mencari nafkah maupun saat pulang dari mencari nafkah.
  4. Membuat air terlihat sangat kotor dan sangat keruh karena akar-akar yang rontok akan mengambang sehingga menyebabkan menurunnya nilai estetika lingkungan perairan.
Meskipun tanaman eceng gondok dianggap sebagai gulma perairan, namun nyatanya tanaman ini juga memiliki pengaruh terhadap air sebagai penangkap polutan logam berat. Menurut rangkaian penelitian seputar kemampuan eceng gondok yang dilakukan oleh seorang peneliti, melaporkan bahwa selama 24 jam eceng gondok mampu menyerap logam kadmium, merkuri, dan nikel.

Peneliti lain juga menyimpulkan bahwa logam chrom juga dapat diserap oleh eceng gondok secara maksimal pada pH 7. Nilai pH ini sendiri dapat diukur menggunakan Alat pengukur kualitas air atau Water test kit. Selain itu eceng gondok juga dilaporkan mampu menyerap residu pestisida.

0 komentar:

Posting Komentar